Mau Kerja di Pabrik Malah Ditodong Preman Berkedok Calo, Diminta Uang Admin Sampai Jutaan
REDAKSINESIA.COM - Di zaman serba sulit seperti saat ini, selalu saja ada orang menyebalkan yang memanfaatkan situasi orang lain.
Disaat mereka pada fresh graduate kesulitan mencari kerja, beberapa preman di kawasan Bandung Timur justru memperkeruh situasi ekonomi nasional dengan meminta sejumlah uang.
Hal tersebut terjadi di salah satu kawasan industri di Bandung Timur, lebih tepatnya di perbatasan antara Sumedang dan Kabupaten Bandung.
Tim Redaksinesia pada saat itu mencoba menelusuri kawasan tersebut. Lalu pihak kami secara mengejutkan dihampiri sejumlah orang yang mengaku sebagai akamsi (anak kampung sini).
Kurang lebih preman berpakaian urakan itu berjumlah lebih dari 5 orang.
Bahkan salah satu dari mereka mengaku pernah masuk penjara karena membunuh orang.
Preman itu beroperasi di kawasan industri tersebut dan kerap menodong sejumlah pelamar kerja yang ingin menyerahkan lamaran.
Beberapa dari mereka juga bahkan membuka lowongan kerja via admin di Facebook yang nominalnya tidak sedikit.
"Kadieu rek ngalamar, kieu we ayeunamah, sok lamaran dieukeun ngan pake admin kudu ayeuna, sok ayeuna ge gawe, engke dibantuan ku barudak," ujar kepala Preman.
Jika diterjemahkan kurang lebihnya seperti ini.
"Kamu mau melamar kerja? Simpan ke sini lamaran itu hari ini kerja tapi harus ada uang admin, harus ada sekarang, langsung kerja hari ini juga, nanti dibantu oleh anak-anak," katanya.
Mereka menjanjikan kerja harian dengan gaji Rp.70 ribu tanpa tunjangan ini itu. Untuk biaya administrasi mereka mematok Rp.3.5 juta.
Komplotan preman itu juga mengaku kerap menodong truk yang hendak bongkar muat, nominalnya Rp.15 ribu untuk satu truk.
Terlihat beberapa satpam tampak takut menghadapi mereka, mungkin karena tidak mau bermasalah, terlebih dengan bangga si ketua bilang pernah bunuh orang dan masuk penjara.
Selain itu, si ketua preman juga bercerita dirinya pernah hampir mati karena overdosis miras.
Tentu sangat menyebalkan ketika masyarakat Indonesia saat ini sedang kesusahan, segelintir pemadat justru lebih mempersulit mereka untuk mencari nafkah di negeri tercinta. (TG)
Post a Comment